귀여운 천사의 인생 이야기… 그 천사가,, 날 수 있어요 :)

I’m Not The Old Me

20171110_225413

What kind of girl did you see?

Beberapa orang mungkin masih mengenali sosok cewek tomboi culun kutubuku berkacamata nerd yang pintar dan bajunya nggak pernah dikeluarin dari rok layaknya anak sekolahan gaul pada umumnya. Tapi akan lebih banyak orang yang melihat sosok yang berbeda. Perempuan manja sombong banyak gaya yang teman lelakinya banyak, tapi lulus kuliahnya kelamaan karena jalan2 terus, hedon terus, bukannya belajar.

I know. Aku sadar sih sekarang ini emang kapasitas otakku ga kayak dulu lagi. Aku tau kok aku sekarang lebih cocok dibilang lemot karena diajarin pelajaran apapun semacam ga ada lagi yang masuk di otak. Makanya lulus kuliahnya telat 2 tahun hihih.. >.<

Emang sih aku ga sepintar dulu lagi, yeah I know my brain’s power of learning decreased so much sejak masuk kuliah, but I was once a top class ranker and even an olympic champion sebelum negara api menyerang and I lost my will to study.

Glasses. Menurut kalian kenapa aku awalnya pake kacamata? Karena kebanyakan main komputer/laptop/gadget? Haha no no, walopun kebanyakan orang mikirnya begitu, tapi itu sebenarnya cuma ‘memperparah’ kondisi mataku yang emang sudah rusak. Alasan sebenarnya mata ini rusak dan pakai kacamata adalah karena sering baca sambil tiduran. Bacaanku dulu bukan komik atau novel, ya ada juga sih tapi sedikit karena jarang dibeliin. Dulu aku punya ‘perpustakaan mini’ di rumah. Ada lemari besar yang isinya mostly ensiklopedia (sampe ada 3 series yang berbeda), berbagai macam buku ilmu pengetahuan, beberapa komik, novel, dan majalah, kumpulan kliping dan makalah, banyak lah pokoknya. Sekarang masih ada lemari itu, malah sudah jadi 2 lemari, tapi isinya banyakan komik sama novel, terutama novel-novel misteri dan terjemahan haha. See? Sambil tiduran pun bacaanku dulu ensiklopedia mennn.. XD

Jangan salah. Sosok perempuan lemot ini dulunya pernah juara kelas, juara umum, bahkan pernah ikut olimpiade sampe tingkat nasional (Olimpiade Sains Nasional 2008). Pernah ada masanya ‘gadis nakal’ ini panas karena ngeliat hasil try out dan cuma peringkat 2, trus diejekin sama temennya yang peringkat 1, jadi habis itu ‘balas dendam’lah dia di try out lainnya dan bahagia banget setelah namanya muncul peringkat 1 dan temennya itu jadi peringkat 2. Pernah jadi peraih beasiswa prestasi bank BRI juga, ada fotonya cuma gapernah dipublish karena ya ampunn itu rambut hina banget lah wkwk maklum dulu saking culunnya bahkan gapernah nyalon. Oh ya, pernah jadi Siswa Teladan juga. Sering dadakan disuruh ikut lomba entah apa hari itu juga, even without preparation, dan biasanya I can win it easily. Bahkan olimpiade tingkat kota itu ga ada persiapan, tau aja enggak, tiba-tiba hari itu disuruh ikut, katanya:

“Gapapa ga menang, yang penting ada perwakilan yang ikut”

Ehh tau-tau hasilnya peringkat 1 se-Kota Manado. Keren kan??

Ya. Pernah ada saat-saat itu.

Now everything has changed. Sosok cewek tomboi culun pintar itu sudah nggak ada. Masih cewek tomboi, tapi sekarang sudah lebih ‘cewek’ lah yaa dibanding dulu. Sudah nggak culun, kacamata sudah ikut trend, sudah ngerti fashion, temennya nggak cuma sesama kutubuku dan peserta olimpiade lagi, bacaannya sudah novel-novel bestseller dunia, gak terkurung di rumah lagi sama buku-buku dan ensiklopedia, plus udah melanglangbuana ke berbagai pelosok daerah, gak ke perpustakaan mulu. Intinya udah beda lah.

Sudah jadi bodoh? Haha. Enggak.

Aku nggak bodoh loh ya. Memang sekarang I lost my will to learn about those boring subjects in school or college, dan kalo diajarin apa-apa pasti lemotnya luar biasa. Tapi bukan berarti aku jadi idiot yang ga ngerti apa-apa. Ku cuma kehilangan minat untuk belajar hal-hal yang menurutku membosankan dan gak perlu-perlu banget dalam hidupku. Kayak kalkulus, matriks-matriks, aljabar linear, pemrograman, dll. Kenapa aku harus belajar itu? Diajarin pelan-pelan pun belom tentu bisa, karena otakku udah secara default menolak.

Tapi ga berarti aku gabisa mikir ya. Logika masih jalan kok. Memang segala macam rumus aku gabisa ngerjain, bikin aplikasi/program web juga gabisa, tapi kalo kalian nanya soal logic test, tata surya, the legendary black hole, aurora, sejarah Yunani kuno, segitiga Bermuda yang fenomenal itu, palung terdalam di dunia, astronomi, objek-objek luar angkasa, deep ocean’s creatures, gunung tertinggi di dunia, dinosaurus, manusia purba, dll, silahkan tanya ke aku. Emang sih kujuga nggak 100% menguasai, bagaimanapun juga ensiklopedia yang dibaca bertahun-tahun silam pasti ada juga yang terlupakan. Tapi setidaknya aku interested ke subjek-subjek itu. Seems funny, tapi ilmu pengetahuan nggak melulu soal rumus kan? 😀

Intinya I’m not convincingly smart, but you still cannot doubt my brain. Ah, satu lagi subjek yang menarik minatku: psikologi. Ku emang gabisa disuruh menurunkan rumus, tapi kubisa membaca ekspresi orang. I’m a human lie detector, not a pro, but I know if you lie to me. And I can detect jerks and assholes just by seeing their faces or texts. Aku nggak lagi ngarang cerita fiktif nih ya, this is real, ask my bestfriends. Dan personally menurutku itu lebih bermanfaat buatku daripada rumus dan program.. XD XD

Jadi kalo kalian masih beranggapan aku ini kayak dumb blondie atau redhead di film-film barat itu, yang bisanya gaya kece tapi otak kosong, sorry I’m not, but whatever lahh I don’t care haha. Ku cuma udah males mikir aja. Capek jadi anak pintar kesayangan guru. Capek jadi siswa teladan yang harus ikut aturan mulu. Sesekali aku mau jadi diri sendiri, tanpa peduli apa yang orang lain pikirkan.

Sekian.

 

— EicHanD @Ruang Nerwilis BPS Kab Kepl SITARO —

Second day! Yeay!! Kemarin aku ikut lagi training untuk dasar2 public speaking di kafe D*Light di Tomang. Hari ini adalah hari kedua sekaligus hari terakhir untuk program yang ini. Kami disuruh pakai dresscode sesuai profesi dan disuruh menyiapkan presentasi 3 menit yang berhubungan dengan profesi masing-masing. Tadinya aku bingung, apa yang harus kulakukan dengan profesiku yang nggak jelas antara mahasiswa dan anak magang ini. Tapi akhirnya aku memutuskan bahwa profesiku adalah Statistisi, biar keren aja, jadi aku pakai seragam STIS-ku hari ini dan memutuskan akan presentasi singkat tentang ‘6 Cara Mudah Belajar Statistik’.

Aku bela2in bangun pagi biar bisa keramas dulu, yah biar rambut cantik juga dipadukan dengan seragam kedinasan hahaha. Tetap aja telat sih, tapi begitu masuk ruangan, semua orang langsung ngeliatin aku, dan pembicaranya (pak Frans Budi) bahkan bilang aku keren hahaha. Seragam itu memang selalu jadi andalan di saat bergaul dengan orang2 di luar kampus. Mereka selalu menganggap seragam kedinasan keren.

Kami dibagi jadi dua kelompok, dan disuruh presentasi di kelompok masing2. Tapi waktu aku presentasi, kebetulan kelompok sebelah sudah selesai semuanya, jadi tinggal aku satu2nya peserta yang belum presentasi. In the end, bukan hanya kelompokku yang ngeliatin aku, bahkan kelompok sebelah juga, termasuk mentor2 di kelompok sebelah. Intinya presentasiku ditonton the whole class!! They all thought it cool. Selesai aku ngomong, semua tepuk tangan semacam presentasiku keren banget, padahal aku cuma hafalin apa yang ada di google doang wkwk.

Di antara sesi2 sepanjang hari ini, ada satu bagian yang I found it absurd but fascinating. Aku disuruh berdiri sama pak Frans Budi dan semua orang lain disuruh menyebutkan apa yang menurut mereka menarik dari aku. Banyak jawaban beragam dari mereka, ada yang bilang aku ramah, mau belajar, semangat, lugu, percaya diri, cantik, lucu, bersahabat, unik, pintar, dll. Bahkan pak Zaky bilang aku berani walaupun aku bingung ‘berani’ ini dari sebelah mana. Dan ada seorang psikolog yang bilang dia suka mataku, katanya tatapanku tajam, yeah I love that comment. Tapi yang paling berkesan adalah komen dari pak Josh Lie yang bilang “senyumnya manis”, uhuuuyyyyy. Selama ini padahal aku selalu dibilang gapernah senyum, mukaku jutek, nggak PD, sombong, dll. Baru kali ini ada yang komen macam begitu.

Itu salah satu alasan aku suka tempat ini. Mereka tahu aku butuh semangat, bukan tekanan, jadi mereka berusaha memberikan rasa percaya diri untukku yang pesimis ini. Pada sesi terakhir banyak yang memberi penilaian cukup bagus untukku, katanya aku sudah mulai banyak kemajuan dan sudah semakin bagus, cuma masih perlu perbaikan di eye contact dan gestures aja.

Setelah kupikir2 lagi, sepertinya aku pengen ikut lagi untuk training selanjutnya. Kalo om Stevi nggak bayarin lagi, aku mau bujuk2 mami biar bayarin aja hahaha. Semoga dengan ikut kegiatan seperti ini aku bisa jadi lebih berani lagi untuk ngomong di depan umum ke depannya.

— EicHanD @Kamar Kos —

Yiiihaaaaaa lagi2 aku nonton konser. Kali ini bukan konser Westlife atau konser Kpop lagi, tapi konser acapella group.

Pentatonix, biasa disingkat PTX, grup acapella asal Texas, Amerika. Terdiri dari 5 personil:
– Scott Hoying, spesialis baritone.
– Mitch Grassi, spesialis tenor dan countertenor.
– Kirstie Maldonado, satu2nya cewek, spesialis mezzo-soprano.
– Avi Kaplan, spesialis bass (ultrabass), kadang baritone juga.
– Kevin Olusola, spesialis beatbox, kadang nyanyi tenor, dan bisa cello juga.

Aku tau grup ini dari teman2 gengku. Mereka juga penyanyi acapella, dan role model mereka adalah PTX. Waktu itu aku udah suka, tapi belum terlalu memperhatikan grup ini. One day, aku lagi nonton2 Youtube secara random, dan nggak sengaja liat video PTX yang judulnya That’s Christmas To Me, dan sejak saat itu aku jatuh cinta sama grup kece ini. Aku suka semuanya, enak dengar harmonisasi suara mereka, tapi paling ngefans sama Avi Kaplan si ultrabass yang suaranya udah kayak sound system yang bassnya cetar, berdentum2 bikin seluruh tubuh bergetar tiap didengar hahahaha.

Awal tahun 2015, aku dengar PTX mau konser di Jakarta. Begitu tiket dijual, langsung lah aku beli tiket bareng Dedew. Sebenarnya tiketnya lumayan murah, paling mahal aja cuma 1,5jt. Tapi akhirnya kami cuma beli tiket festival yang harganya 400rb mikir lebih enak berdiri bisa joget2. Sayang Dede sama Fatkhur udah nggak di Jakarta, coba ada mereka pasti heboh banget nonton bareng.

IMG_6369

Tanggal 3 Juni 2015, konser Pentatonix On My Way Home Tour dimulai. Konsernya jam 8 malam, sementara gate dibuka jam 6 sore. Habis dari kantor aku langsung cuss ke Balai Kartini naik ojek biar cepat, takut antrian keburu panjang. Aku ketemu Dedew dan temannya disana, dan kami antri bareng. Kami termasuk antrian yang agak depan lah jadi enak. Pas masuk juga rebutan dan kami dapat tempat di baris kedua area festival. Lumayan lahh, masih kelihatan jelas, dibanding yang belakang2.

IMG_6446

Konsernya sukses besar!! Sound system-nya bagus dan suara Pentatonix asli nggak mengecewakan, beda dengan kalau nonton konser lain yang pake lipsync. Promotornya juga bagus, nggak ngaret dan nggak kacau acaranya. And the most important, aku bisa dengar suaranya Avi Kaplan yang ultrabass-bikin-lemes itu lohhh. Hahahahahaha.
(video konser bisa dilihat di sini)

Aku teriak2 banget pas Avi nunjuk satu orang cewe naik ke panggung. Gila envy banget!! Mereka menyanyi di depan cewek itu, bahkan Avi sampe sexy dance di depannya >.< trus Scott sama Avi gantian duduk di pangkuan cewek itu dan langsunglah si cewek itu meluk2 mereka. Huhuhuuuuu Aviiiiiiiii T______T,, saking sukanya aku sama suaranya si Avi ini, dia ngomong ‘Indonesia‘ sama ‘Thank you very much for coming‘ aja aku udah klepek2 gaje.

Selesai konser, aku sempat beli kasetnya mereka yang That’s Christmas To Me, kaset yang udah kuidam2kan sejak Natal lalu hahahaha.

IMG_6455

Aaaaaaaahhhhhhh I love them!! PTX you rock!!!

— EicHanD @Kamar Kos —

Food Poisoning

Mami ultah hari ini dan aku sakit. Keracunan makanan katanya. Dari semalam aku mencret2 dan menggigil, pagi ini aku agak demam, muntah2, pusing, dan lemas banget. Aku benci dokter, jadi aku cuma menelepon tanteku yang juga dokter, dan minta obat. Di kantor aku izin pulang setelah bertahan beberapa jam. Setelah makan bubur dan minum obat, aku muntah lagi dan masih mencret2. Muntahanku hitam banget. Aku gabisa minum obat karena selalu muntah. Cuma obat lambung yang bisa masuk karena cair.

Aku masih ngerasa aneh, baru kali ini aku keracunan makanan, padahal aku makan seperti biasa. Tapi setelah dipikir2, sepertinya ini akibat fogging besar2an yang dilakukan kemarin sore, jadinya makanan di warteg kena racun asap itu. Soalnya temanku juga mengalami gejala yang sama setelah menghirup asap fogging itu.

Aahhh apa2an ini, kayak orang bodoh aja keracunan makanan -.- semoga diriku cepat sembuh >.<

— EicHanD @ Kamar Kos —

Pagi2 aku udah bangun, mandi sama keramas, dandan cantik seadanya, trus siap2 dengan fashion baruku. Sampai di kampus, Adam, Doni, Welly, dan Aldi udah nunggu di lobi. Langsung lah kami foto2 sebelum aku naik ke ruanganku wkwk.

Sampai di ruangan, orang2 pada kaget ngeliat aku yang ‘berbeda’. Bu Aisyah ketawa2 bilang aku habis kesambet, bu Siti bilang aku kayak pegawai bank, kak Takdir bilang penampilanku bagus formal, dan pak Bony cuma ketawa2 aja. Mereka kayaknya shock karena aku biasanya datang magang cuma seadanya, kemeja, celana bahan, sepatu flat warna/i, sama sweater/jaket, dan bareface gapernah pake make up. Tapi hari ini aku bertransformasi. Pakai kemeja putih, blazer hitam, rok pensil pendek, stocking, high heels, plus make up tipis. Cantik2 lapet lah,, kalo kata Fany: ‘cabe segar’.

IMG_6095

IMG_6100

IMG_6105

IMG_6107

Aku suka penampilanku hari ini, tapi aku nggak nyaman kalo seharian harus kayak gini tiap hari. So, I guess I’ll just stick to my casual style. Kadang2 sih gapapalah dandan formal gini, keren kok hahaha.

— EicHanD @ Ruang Jurusan Komputasi Statistik STIS —

Make Over

Aku ‘ditantang’ sama anak kosanku, si Adam. Jadi ceritanya dia nggak setuju sama fashionku yang agak absurd emang dan suka tabrak warna2 menyala. Dia nawarin ke aku, gimana kalo misalkan dia ‘ngubah’ working fashionku jadi sesuai pilihannya dia. Kalau dia berhasil (orang2 bilang bagus), aku traktir dia pizza, kalau gagal, dia yang traktir aku pizza. Aku akhirnya setuju, karena aku penasaran juga fashion pilihannya dia itu gimana. Kali aja bagus kan.

Akhirnya kami jalan pergi beli baju ke PGC. Ga usah mahal2 lahh yang penting kece. Sampai disana aku cuma ngikut aja, dia yang pilih semua outfitku, mulai dari kemeja, blazer, rok pendek, stocking, sepatu, sampai jam tangan. Aku iyain aja, nggak mau protes atau milih2, karena aku juga penasaran apa kata orang2 soal ‘penampilan baru’ku.

Selesai belanja, kami pulang, dan sampai di kosan langsung coba fitting keseluruhan. Plus di-makeup-in sama Dedew. Hasilnya: KECE!! Hahahahaha. Ada yang bilang kayak ibu guru Jepang, ada yang bilang kayak sekretaris, dan ada yang bilang kayak pegawai bank. Intinya bagus lah.

Besok aku magang, langsung pakai outfit baruku. Penasaran pengen liat komen orang2 di ruanganku hahaha.

— EicHanD @ Ruang Jurusan Komputasi Statistik STIS —

Hiyaaaaaa…..!! Hari ini aku ketemu Suzan dan kak Ria Enes. Tau mereka kan?? Itu loh, boneka yang populer tahun 90-an yang bisa ‘bicara’ (pakai suara perut dari kak Ria). Aku udah suka banget sama Suzan ini sejak kecil. Bahkan aku pernah punya bonekanya hahaha.

1

Sebenarnya cuma iseng2 ikut Aidil ke Perpustakaan Nasional RI di daerah Salemba. Niatnya sih mau baca buku sama mau daftar jadi anggota. Nah pas nyampe, kami heran kok rame banget. Ternyata ada acara ulang tahun Perpusnas, trus pas kami cek jadwalnya, ternyata hari ini hari terakhir acara mereka. Kebetulan aku liat jadwal hari ini ada penampilan dari Suzan dan kak Ria. Langsunglah aku memutuskan buat nonton. Aidil juga nggak mendesak2 banget sih keperluannya, jadi dia juga ikut nonton.

Kak Ria Enes cantik. Masih cantik kayak dulu, padahal ternyata sekarang umurnya udah 46 tahun (aku cek di Google), tapi tetap awet muda. Nah, begitu Suzan dan kak Ria keluar, aku langsung maju berdiri di depan panggung biar bisa lihat lebih dekat, nggak peduli kalau aku sudah berbaur dengan anak kecil dan para orangtua mereka. Dan aku menyaksikan sendiri bagaimana kak Ria memperagakan keahlian ventriloquist alias suara perutnya dengan menjadi ‘pengisi suara’ Suzan. Kagum, of course. Suzan dan kak Ria juga menyanyi dan membawakan dongeng anak2. Hmm, jadi ingat jaman SD dulu, tiap sore pasti udah duduk manis di depan TV mau nonton acara dongengnya Suzan dan kak Ria. Hahaha.

IMG_5937

Di tengah acara, kak Ria ngasih beberapa pertanyaan buat anak2 di panggung. Kalau pertanyaannya agak ‘susah’ untuk ukuran anak kecil, para penonton juga dibolehkan menjawab. Tadinya aku nggak niat jawab karena kupikir ngapain juga aku jawab pertanyaan anak kecil. Tapi tiba2 ada pertanyaan: “sebutkan 1 kalimat yang terdiri dari 3 kata, yang kalau dibaca dari depan akan sama bunyinya dengan kalau dibaca dari belakang!”. Waktu dengar pertanyaan itu, aku langsung mikir kayaknya aku pernah baca di suatu tempat tentang ini, tapi lupa apa. Aku tadinya mau googling, tapi karena kupikir nggak seru, jadi aku berusaha keras mengingat jawabannya. Sampai 3 orang menjawab salah semua, akhirnya aku angkat tangan. Aku pun ditunjuk kak Ria untuk menjawab dan jawabanku adalah: “KASUR INI RUSAK”, dan ternyata benar! Hahahaa, aku memang pernah baca tentang itu dulu entah dimana. Dan aku dapat hadiah berupa boneka maskot Perpusnas, langsung dari Suzan dan kak Ria. Senangnyaaaaa >.<

IMG_5942[1]

Setelah acara selesai, aku ngajak Aidil ke backstage dan berniat foto dengan Suzan sama kak Ria, jadi sempat2nya kami nungguin kak Ria lagi makan. Pas akhirnya ketemu, sayangnya Suzan udah disimpan, tapi tetap aku langsung mendatangi kak Ria trus minta foto bareng, dan kak Ria langsung bilang “eh Intaaannn….“. Huwaaaaa senang banget namaku diingat sama kak Ria Enes. Semoga sukses ya kak Ria, dan semoga Suzan bisa jadi insinyur seperti cita2nya hahahahaa.

IMG_5943

— EicHanD @ Ruang Jurusan Komputasi Statistik —

Seriously I never met such an annoying person! My working partner, a college friend, he really annoys me to death!! I don’t even know what his point is. Maybe he’s just boring, maybe he has no other friends, or maybe he likes me –which I don’t want to be happened– but he’s really getting on my nerves.

He always texts me even though I always reply with a very straightly short answer to show no interest. I reply to it just to maintain my humanity. Can’t he see my codes?? One time, he asked me to go somewhere with him, but I refused. One other time he told me to go sleep early, I mean who the fuck is he to told me to go sleep! And there was once he told me to go home early while I was hanging out with my bestfriends, LOL I mean like, seriously??? -.-*

Just yesterday in the middle of the night he told me to go sleep again, and at that time I just woke up from a long sleep. And when I replied shortly “Just woke up”, he texted me back “Me too”, and for fuck‘s sake he shouldn’t be the one to talk! And that wasn’t even the worst part. After that, he texted me again saying “Let’s go out somewhere”, and suddenly I felt like I want to kill anyone comes near. I mean, really??? Didn’t he have a clock? Or a wristwatch? Or a cellphone, maybe?? IT WAS 1 AM, YOU FUCKIN IDIOT!!! Did he really thought I would want to go out at that hour randomly with a random asshole?? Shit ain’t gonna happen, mudafuka. GTH!

And then today he strikes again. He texts me again saying “I’m so lonely”. You know what, jackass?? I really want to text you back saying “That’s your problem, nitwitt! Go and kiss your mom’s ass! I’m too busy to deal with your fuckin problem!” but lucky you I still got my insanity managed.

Does he really like me? If so, I’m sorry but I love another guy. Just because we always go home together in his motorcycle, doesn’t make him a white-horsed-prince to me. My heart belongs to one and only one, and definitely not him. Maybe I’m too harsh to him, but yeah I do what I do. I mean, does he even know how to make a girl fall for him instead of texting some random crazy stuffs like that?? He isn’t even close to my ideal type -.- so, sorry but not a chance.

Please, just leave me alone and stop bothering me, bro!

— EicHanD @ Ruang Jurusan Komputasi Statistik —

Pusdiklat, LA

Libur lagi! Tapi nggak ngaruh juga sih, soalnya kebetulan weekend juga. Dan seperti biasa, aku tertidur sampai sore -.-

Aku tadinya berencana ketemu teman2ku di LA (haha bukan Los Angeles yakk, tapi Lenteng Agung) jam 11 siang. Sebenarnya sih aku udah bangun dari jam 10, tapi entah kenapa aku ketiduran lagi, dan terbangun udah jam 3 sore. Demi apaaa!! Udah sore woyy. Teman2ku udah pada nelpon2 sejak siang, jadi nggak enak sama mereka.

Akhirnya, setelah menempuh perjalanan yang nggak begitu jauh dengan kereta, kami ketemu di Pusdiklat BPS, LA, sekitar jam 5 sore, lalu keluar makan malam di mal Margo City, Depok. Kami makan di Mujigae Resto, tempat makan makanan Korea yang harganya lumayan terjangkau. Kami juga bikin souvenir di photobooth mereka.

Malam ini aku berniat tidur disini, daripada pulang lagi ke kosan. Kamar disini nyaman. Orang2 banyak cerita horor tentang tempat ini, katanya banyak setan lah, dll, tapi kayaknya nyaman2 aja tuh. Mungkin kapan2 aku bakal balik lagi kesini buat nginap hahaha.

— EicHanD @ Room 223, Pusdiklat BPS, Lenteng Agung —

Another Midnight Story

Hari ini aku tidur seharian, nggak masuk kantor. Ngantuk banget. Gara2 pulang pagi sihh.

Kemarin habis dari pelatihan public speaking, aku diajak omku singgah ke rumahnya, ketemu sodara2 disana. Rumahnya nggak jauh dari cafe. Sampai disana, aku cuma ngobrol dikit, dan karena kepalaku sakit banget, aku kebanyakan diam saja dan tiduran di meja. Akhirnya ka Afkhe nawarin buat tiduran di kamarnya aja. Jadilah aku numpang tidur bentar di kamarnya. Sekitar 2 jam-an aku tidur, pas bangun sakit kepala udah agak reda walaupun masih ada. Percuma kalo nggak minum obat sih, dan masalahnya obatku ketinggalan di rumah.

Sekitar jam 8-an aku bilang mau pulang, dan mereka nawarin mau antar pulang. Di mobil ada Christo (Ito, yang bawa mobil), kak Virgi, ka Grenald, ka Afkhe, ka Reandy (pacarnya ka Afkhe), dan aku. Dan ujung2nya mereka ga langsung nganterin aku pulang tapi kami malah jalan2 dulu.

Kami ke Monas dulu awalnya. Di Monas kami cuma duduk2 nongkrong gajelas, dan ada juga foto dengan pocong2an yang ga nyeremin sama sekali, hahaha.

IMG_5668

IMG_5676

IMG_5672

Habis dari Monas, kami lanjut ke Taman Menteng, tapi karena biasa aja jadi batal turun dari mobil. Setelah itu kami lanjut karaokean di Queen KTV Jatinegara (aku yang traktir karena aku yg ngajak sih), ngambil 2 jam gratis 1 jam, plus gratis es teh manis. Setelah menggila nyanyi 3 jam sampe gatau lagi mau nyanyi apa, akhirnya kami pulang sekitar jam 2 pagi, aku diantar ke kosan dulu sebelum mereka balik ke rumah mereka.

Aku udah nyiapin alarm buat bangun pagi, tapi mungkin karena terlalu capek, aku bahkan nggak dengar alarm bunyi, dan bangun udah jam 6 sore, uh la laaaa….. @.@

– Eichand @ Kamar Kos –